JURNAL LENTERA – Tata kelola Manajemen Berbasis Sekolah membuka peluang kolaborasi para pihak dalam penyelenggaraan pendidikan.
Hal itu terungkap dalam kegiatan sosialisasi tata kelola SMP dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Jum’at, 5 November 2021.
“Seluruhnya, dapat berkolaborasi dalam menyelenggarakan MBS ini,” ujar Kepala Bidang Manajemen SMP di Dinas Pendidikan dan Kabudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parimo, Ince Pina, di lokasi kegiatan sosialisasi.
Satuan pendidikan kata dia, diberikan otonomi dalam penyelenggaraan sekolah untuk melakukan kegiatan dengan masyarakat, orang tua, siswa dan guru.
MBS terdiri dari lima prinsip, yaitu kemandirian, kemitraan atau kerjasama, akuntabilitas, dan keterbukaan.
“Kegiatan ini sebagai bentuk pendampingan, agar seluruh Kepsek di tingkat SMP memahami prinsip dan konsep MBS,” ujarnya.
Ia berharap, seluruh Kepsek dapat memahami langkah-langkah implementasinya untuk meningkatkan mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan.
Tidak hanya itu, seluruh Kepsek juga mendapatkan contoh praktik dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, serta menyusun rencana tindak lanjut untuk memberikan dukungan implementasi MBS tersebut.
“Sengaja kami mengundang para Kepsek, agar sasarannya tepat. Kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari,” ucap Ince Pina.
Dia berharap, kegiatan tersebut tidak hanya pada tahapan sosialisasi, karena akan ada regulasi sebagai acuan dan ditindaklanjuti dengan monitoring ke lapangan.
“Tahun depan saya sudah lakukan pengusulan. Proses pendampingannya per rayon dengan alokasi anggaran sebesar Rp 50 juta,” tandasnya.
BACA JUGA: Gebyar PAUD Belum Bisa Terlaksana Selama Pandemi
BACA JUGA: 85 Persen Dana BOS Khusus SMP di Parimo Sudah Terealisasikan
Laporan : Multazam