Rembuk Pendidikan di Parigi Moutong Akan Dihadiri Direktorat SD Kemendikbud

Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar Disdikbud Parigi Moutong, Ibrahim

JURNAL LENTERA – Kegiatan rembuk pendidikan yang bakal dilaksanakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, rencananya akan dihadiri Direktur Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud RI, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd, pada Sabtu, 16 Oktober 2021, di Lolaro, Kecamatan Tinombo.

“Saya sudah berkomunikasi dengan pihak Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud RI hingga Selasa malam. Dipastikan ibu Direktur Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud RI akan hadir dalam kegiatan rembuk,” ujar Kepala Bidang Manajemen Sekolah Dasar di Disdikbud Parigi Moutong, Ibrahim, di ruang kerjanya, Rabu, 13 Oktober 2021.

Dia mengatakan, selain membuka secara langsung kegiatan rembuk pendidikan yang akan dilaksanakan di Lolaro, Kecamatan Tinomobo, Direktur Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud RI, juga akan menjadi pemateri.

Sedangkan pesertanya, kata dia, berasal dari Kepala SD, PAUD, dan perwakilan pengawas.
Khusus jumlah peserta ditargetkan hanya mencapai 150-200 orang.

“Akan hadir pula Rektor Untad Palu, PGRI Sulawesi Tengah, dan mantan Kepala Disdikbud Parigi Moutong dan Kepala Bidangnya. Mereka akan bertindak sebagai narasumber dan pembahas,” kata Ibrahim.

Dia menjelaskan, target yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut berdasarkan tema, yaitu sukseskan program merdeka belajar bagi komunitas adat terpencil menuju Parigi Moutong cerdas.
Berkaitan dengan itu, kata dia, IPM di Parigi Moutong rendah karena masih banyaknya anak usia sekolah, justru tidak bersekolah yang tersebar dibeberapa kecamatan, diantaranya di Kecamatan Sidoan dan Palasa yang memiliki daerah terpencil.

Sehingga, hal tersebut, juga menjadi salah satu yang akan dibahas dalam kegiatan rembuk pendidikan.
Tidak hanya itu, persoalan gaji guru yang mengajar di daerah terpencil, yang sangat memprihatinkan juga akan dibahas dalam kegiatan rembuk pendidikan.

“Semoga saja, melalui kegiatan rembuk pendidikan ini, persoalan tersebut mendapatkan solusi,” tandasnya.

Laporan : Roy Lasakka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *