Diklat Gerakan Koperasi dan Kewirausahaan UMKM, Siti Asma: Perlu Peningkatan SDM

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Morowali, Siti Asma Ul Husna. (Foto : KabarSelebes.id)

JURNAL LENTERA – Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM), Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerjasama dengan Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Morowali, melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

Diklat tersebut sebagai Gerakan Koperasi dan Kewirausahaan UMKM. Dilaksanakan di Hotel Kafka, Desa Bahomohoni, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulteng, pada 16-19 Juni 2021.

Pada pembukaan kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Morowali, Siti Asma Ul Husna mengatakan, bahwa perlunya peningkatan SDM koperasi dan pelaku UMKM agar lebih signifikan.

“Persentase jumlah gerakan koperasi dan UMKM belum signifikan dibanding yang telah dilatih. Sehingga perlu dilakukan pelatihan secara terus menerus dan memberikan simultan usaha agar dapat tumbuh dan berkembang dari usaha kecil menjadi usaha menengah,” jelas Siti Asma, seperti dikutip dari KabarSelebes.id pada Ahad 20 Juni.

Diuraikannya, bahwa gerakan koperasi dan UMKM sebagai harapan Pemerintah. Sehingga dengan demikian pendapatan perkapita meningkat untuk menuju capaian sejahtera bersama dan pemulihan ekonomi nasional.

Hal itu sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

“Saat ini di Dinas Koperasi dan UMKM Morowali ada 147 unit koperasi yang terdaftar, dengan jumlah anggota 3.897 orang. Koperasi aktif 53 unit dan tidak
aktif 94 unit. Sementara UMKM sebanyak 4.603 unit usaha dengan
serapan tenaga kerja sebanyak 6.898 orang,” sebut Asma.

Dari jumlah itu, yang terbanyak adalah unit usaha mikro sebanyak 4.189 unit usaha, dengan jumlah serapan tenaga kerja 6.000 orang. Usaha kecil 400 unit usaha, dengan jumlah serapan tenaga kerja 829 orang. Usaha menengah 14 unit usaha, dengan jumlah serapan tenaga kerja 69 orang.

Untuk omset UMKM dari 4.603 unit usaha yaitu sebesar Rp.784.037.138.000. Pengusulan bampres produksi usaha mikro se-Kabupaten Morowali pada 2020 (akhir tahun) sebanyak 1.618 orang. Pada 2021 sebanyak 2.535 orang.

“Total usulan 4.153 orang, yang sudah menerima sampai sekarang 2.545 orang,” sebutnya.

Disebutkannya lagi, untuk penyaluran kredit usaha rakyat pada 2020 sebesar Rp.176.746.066.700, dengan jumlah debitur sebanyak 5.051 orang.

Pada kesempatan itu juga, Siti Asma memberikan reward kepada peserta diklat, ada empat orang terbaik, yakni dari koperasi 2 orang dan pelaku UMKM 2 orang.

Sumber : KabarSelebes.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *